Rabu, Oktober 26, 2011

Sistem Informasi Manajemen


Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen atau biasa disingkat dengan SIM dan dalam bahasa Inggrisnya Management Information System (MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

Tujuan Umum
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Operasional Perusahaan

Persaingan yang ketat dalam era globalisasi saat ini menuntut perusahaan untuk dapat memilih strategi terbaik agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan kelangsungan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Banyak alternatif strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk mencapai tujuannya, salah satunya adalah penggunaan sistem informasi. Sistem informasi dapat digunakan untuk menciptakan keunggulan strategis. Keunggulan strategis merupakan keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan (Mc Leod, 2008). Pada tingkat manajerial yang lebih tinggi, yaitu tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Sebuah sistem informasi dimana teknologi informasi merupakan bagian didalamnya memungkinkan suatu perusahaan untuk mengintegrasikan seluruh kebutuhannya kemudian diproses lebih lanjut dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan sehingga menghasilkan sebuah keluaran (output) yang sangat mendukung baik kegiatan operasional maupun kegiatan manajerial perusahaan tersebut.
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Menurut O’Brien (2009), sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.

Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.

Strategi Kompetitif dalam Menghadapi Tekanan Kompetitif
Strategi ini dapat menyebabkan operasional perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa cara secara fundamental. Pertama, akses yang terjadi saat ini memungkinkan perusahaan untuk menggunakan perangkat lunak buatan sendiri, dengan demikian perusahaan akan mempertimbangkan untuk membeli perangkat lunak pelaporan standar dari vendor luar atau melakukan outsource pada pihak ketiga untuk mengembangkan sistem pelaporan tersebut. Adanya sistem baru tersebut akan mempengaruhi mobilitas akses laporan., karena para penggunanya tidak lagi membutuhkan akses langsung ke sumber daya komputer perusahaan.

Peran Sistem Informasi Mendukung Fungsional Bisnis Perusahaan
Penerapan sistem informasi yang sukses akan mampu membawa kemudahan bagi organisasi sehingga sukses dalam berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi, finance, manajemen  operasi, pemasaran dan manajemen sumberdaya manusia. Selain itu keberhasilan dalam penerapan sistem informasi akan mampu menjadi kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional, produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima dan kepuasan kepada konsumen. Sistem informasi dapat berfungsi sebagai sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif sehingga keputusan yang diambil merupakan alternatif terbaik dari alternatif-alternatif keputusan yang ada.

Sistem informasi manajemen juga memiliki peranan dalam fungis-fungsi bisnis dalam perusahaan yang meliputi fungsi pemasaran, keuangan, operasi/produksi, akuntansi dan sumberdaya manusia. Fungsi-fungsi bisnis tersebut dapat berjalan dengan optimal karena adanya peran dari sistem informasi yang menunjang untuk mencapai keunggulan strategisnya.
!!!

Sabtu, Juni 04, 2011

Pengembangan Manajemen Dan Organisasi


Seperti yang banyak diutarakan sebelumnya, lingkungan organisasi selalu berubah setiap waktu. Organisasi yang menyadari keadaan yang terjadi di luar organisasi dibandingkan dengan organisasi yang acuh tak acuh terhadap perubahan lingkungan. Dengan kepekean tersebut. 
Organisasi yang baik adalah organisasi yang melihat kedepandan mempersiapkan diri untuk itu, organisasi juga melakukan forecast dan estimasi situasi lingkungan, agar lebih cepat tanggap dan dapat bersiap-siap sebelumnya terhadap perubahan lingkungan.
Cara penting untuk menghadapi keadaan tersebut adalah pengembangan dan melatih para manajer agar mereka mampu untuk utuk mengatasi berbagai masalah, permintaan (tuntutan)dan tantangan baru, dan tentu saja, manajemen mempunyai tanggung jawab untuk memberikan kesempatan-kesempatan latihan dan pengembangan bagi para karyawan agar mereka dapat mencapai potensinya secara penuh, kreana semakin kompleks organisi semakin membutuhkan peningkatan sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitas.
Pendekatan teori manajemenoprasional pada program latihan dan pengembangan adalah suatu pendekatan situasional yang mengintegrasikan berbagai prinsip, konsep, teori dan pengetahuan keperilakuan dengan praktek-praktek manajemen untuk mencapai hasil-hasiloptimun.

Program Latihan Dan Pengembangan

Atas dasar penilaian kebutuhan pengembangan, organisasi dapat menentukan tujuan atau dasar program latihan dan pengembangan. Secara umum, tujuan program ini adalah menambah pengetahuan, pengembangan sikap, mengembangkan keterampilanpara anggota untuk menghadapi perubahan.
“Teknik-teknik latihan dan pengembangan”
Berbagai teknik latihan dan pengembangan telah dikenal, baik teknik-teknik on the job maupun off the job. ada beberapa “trade-offs”. Ini berarti tidak ada teknik yang selalu terbaik ; metoda terbaik tergantung pada :
ȫ. Efektifitas biaya
ȫ. Isi program yang diinginkan
ȫ. Kesesuaian fasilitas
ȫ. Preferensi dan kemampuan peserta
ȫ. Prinsip – prinsip belajar.
Selanjutnya, tingkat pentingnya enam trade-offs tersebut tergantung pada situasi. Sebagai contoh, efektifitas biaya mungkin merupakan faktor minor pada program latihan pilot peswat terbang dalam maneuver – maneuver berbahaya.


Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia jangka panjang yang berbeda dengan latihan untuk pekerjaan tertentu menjadi semakin penting bagi organisasi. Melalui pengembangan para karyawan yang dimiliki sekarang, organisasi mengurangi ketergantungannya pada penarikan pada karyawan baru. Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan cara yang efektif untuk menghadapi beberapa tantangan, tantangan tersebut mencakup keusangan karywan, perubahan sosioteknis dan perputaran karyawan. Dengan menangani tantangan itu, organisasi dapat memelihara sumber daya manusia yang efektif.
Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi (organization development, atau sering disingkat OD) adalah suatu pendekatan yang sistematik, terpadu dan terencana untuk memecahkan masalah-masalahyang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
OD adalah suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Meskipun teknik-teknik yang digunakan berbeda, prosesnya mencakup tahap-tahap :

1. Pengenalan masalah
2. Diagnosis organisasional
3. Umpan balik
4. Pengembangan strategi perubahan
5. Intervensi
6. Pengukuran dan evaluasi

Anggap suatu perusahaan sedang menghadapi bebagai masalah, yaitu konflik antara unit-unit organisasi, DLL. Kemudian manajer puncak menghubungi ahli OD untuk membicarakan situasi ini, keduanya setuju mengenai perlunya dilakukan “diagnosis organisasional”. Selanjutnya, konsultan mengumpulkan informasi dari beberapa unit organisasi dengan menggunakan daftar pertanyaan, wawancara dan observasi.

Minggu, April 24, 2011

Manfaat air mineral untuk pencernaan tubuh manusia


            Mungkin diluar sana kalian sudah lebih mengetahui betapa pentingnya cairan bagi tubuh kita, disini kita mengulas kembali dan memiliki rasa peduli tanpa adanya promosi suatu produk, mengingatkan betapa pentingnya menjaga kesehatan baik diri kita sendiri dan orang lain. Air atau air mineral yang biasa dan mungkin lebih sering dikomsumsi oleh setiap orang bahkan hampir semua manusia membutuhkan air.

Ada beberapa manfaat dan kegunaan air itu sendiri di dalam rumah:

1.      Air yang bersih dan sudah diolah atau dengan dimasak bisa langsung kita minum, “tapi ingat jangan diminum kalau masih panas”.
2.      Air juga membantu membersihkan badan yang setiap harinya bisa kita pakai mandi
3.      Dirumah juga lebih banyak menggunakan air untuk kebutuhan memasak, mencuci, menyiram tanaman atau rumput dan membersihkan lantai rumah.

Kembali lagi kita fokus kepada “AIR” air mineral yang begitu kaya akan manfaatnya seperti pada umumnya mengilangkan rasa haus, tapi tidak cukup kalau hanya mengilangkan rasa haus tersebut karna manusia terkadang tidak merasakan kehausan melainkan rasa kembung diperutnya mengakibatkan malasnya minum air tersebut.

Di negara maju terapi air juga sudah banyak dilakukan. Dua pakar asal Jerman, Vincenz Priesnitz dan Pastor Sebastian Kneipp, memanfaatkan air hangat dan dingin. Semula pasien dimasukkan ke dalam bak air hangat agar berkeringat, kemudian dipindah ke bak air dingin, lalu diminta pula untuk berjalan-jalan sebentar agar berkeringat lagi. Terakhir, pasien mandi lagi dengan air dingin. Pertukaran suhu dari panas ke dingin inilah yang menjadi kunci rahasia pengobatan ini. Manfaatnya untuk menstabilkan kerja jantung dan peredaran darah.

Cara serupa sebenarnya juga sudah banyak dianjurkan oleh ahli pengobatan alternatif di Indonesia. Caranya, mandi atau menyiram tubuh dengan air hangat, kemudian berendam sebentar dalam air dingin (bersuhu 18oC). Bahkan konon terapi ini bisa meningkatkan kesuburan pria maupun wanita.

Banyak minum Tubuh pun Bugar
 
Khasiat air tak berhenti pada soal mandi atau berendam saja. Tidak kalah penting khasiat air putih bila diminum. Selain makanan, air sangat diperlukan oleh tubuh kita. Seseorang yang kekurangan makan masih dapat bertahan sampai beberapa hari, tapi kekurangan air bisa berakibat fatal, karena air merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia.

Semakin banyak kita melakukan aktivitas, air akan lebih banyak terkuras dari tubuh. Apalagi orang yang tinggal di negara tropis di mana energi yang dikeluarkan lebih banyak. Sebab itu, para pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus. Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!
Air putih juga bersifat "menghanyutkan" kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang; tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin.

Menyadari betapa air amat menunjang kebugaran, kesehatan dan kecantikan tubuh, tak ada salahnya kita memelihara persahabatan dengan sobat lama kita ini. Selama kita masih dapat menikmati khasiatnya, mari manfaatkan sebaik-baiknya.


    

Sabtu, April 23, 2011

Manfaatkan waktu luang disela perkulihan

Mungkin kuliah waktunya tidak setiap hari dan tidak setiap jam , waktu kuliah sangat berbeda" ..
beda waktunya seperti zamannya kita masih sekolah selalu sama dan harus setiap hari berangkat sekolahnya , tetapi mungkin waktu kuliah sekarang banyak waktu luangnya yang bisa untuk digunakan dengan baik . banyak yang menggunakan waktu luang berbeda", di saat waktu luang di kampus atau tidak ada dosen yang mengajar ada yang mendengarkan musik , ada yang browsing tentang tugas , ada yang maen game , mungkin ada yang keluar kelas untuk mencari makanan .
banyak sekali yang dilakukan oleh para mahasiswanya , tetapi mungkin disaat waktu luang di luar kampus atau libur kuliah tidak ada jadwal ,
waktu luang meraka lebih banyak digunakan untuk pergi bersama dengan keluarga , pergi bersama teman"nya ,, banyak cara yang mereka lakukan supaya pikran mereka pun tidak terbebani oleh banyaknya tugas kampus , jadi sambil belajar pun mereka masih bisa melakukan aktifitas di waktu luangnya ,,


Sabtu, April 02, 2011

Ringkas Ulas Teori Organisasi

Teori Organisasi Klasik

Konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai pada tahun 1800-an, dan konsep ini sekarang disebut juga teori klasik ( klasical theory ). Adapun dampak dari teori klasik pada organisasi telah dan masih dirasakan sangat besar. Organisasi yang didasarkan birokrasi dan banyak bagian lain dari teori klasik telah ada ribuan tahun yang lalu, ini sebagian contoh seperti yang dikenal dalam kerajaan mesir, china, dan kekaisaran romawi.

Teori klasik memberikan petunjuk mekanistik, structural yang kaku, bukan kreatifitas. 
                Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu :
1.       Birokrasi
2.       Teori administrasi
3.       Manajemen ilmiah

Ketiganya juga mempunyai efek yang sama dalam praktek, dan semua dikemvbangkan sekitar tahun 1900-1950oleh sekkelompok penulis.
1.       Birokrasi dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya The Pritestant Ethic and Spirit Of Capitalism, dikembangkan dari ilmua sosiologi. Sedangkan teori administrasib manajemen ilmiah dikembangkan langsung dari pangalaman praktek manajemen.
2.       Teori adaministrasi yang dikembangkan atas dasar sumbangan “Hendry Fayol” memusatkan diri pada aspek makro dri organisasi .
3.       Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan kegiatan kekuasaan , tujuam, peranan, kegiatan, komunikasi, dan factor yang lain terjadi bila orang bekerja sama.

Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal
Teori organisasi klasik hampir sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Hal ini yang memplopori berkembangnya teori organisasi klasik.
3 unsur pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam lateratur manajemen adalah :
               
1.       Sitem kegiatan yang terkoordinasi.
2.       Kelompok orang.
3.       Keja sama untuk mencapai tujuan.

Dasar-dasar organisasi menurut teori klasik. Adanya auatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat  kondisi :                                                    
1.       Kekuasaan
2.       Saling melayani
3.       Doktrin
4.       Disiplin
Dasar-dasar ini dapat diterapkan untuk merancang struktur dan bentuk organisasi.

Tiang Dasar Teori Organisasi Formal

Tampa ragu-ragu para ahli teori organisasi klasik menyebut pembagian kerja sebagai tiang dasar yang paling penting di antara empat tiang dasar organisasi klasik. Pembagian kerja, seperti telah disebut di bagian sebelumnya , alasan utama untuk koordinasi. Adalah bahwa adanya oengembangan pekerjaan teknis organisasi akan dicapai perbaikan hasil kerja.

                                                              Teori Organisasi Neoklasik

Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik, dansecra sederhana dikenal sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi (the human ralations movement). Seperti tekandung namanya teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Anggapan dasr teori neoklasik adlah menekankan aspek psikologis dan social karyawan sebagai indivdu maupun sebagian kelompok kerjanya. Atas dasar anggapan ini teori neoklasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.

                              Perkembangan Teori Neoklasik

Teori neoklasik sebenarnya bukan merupalam teori baru yang muncul seperti teori klasik. Teori neoklasik muncul dan mengusulkan perubahan pada teori klasik.perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di hawthorne, serta tulisan hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga didalam buku-buku tentang hubungan manusia.

Pemula perkembangan teori manusiawi (teori neoklasik) ditandai dengan percobaan-percobaan hawthorne yang dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932. Percobaan dimulai dari tahun 1942 di pabrik Hawthorne milik perusahaan western electric  dicicero, illionis, dekat Chicago, dan disponsori oleh national research dilakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan (cahaya) dalam pekerjaan terhadap produktivitas bekerja atau efisiensi para karyawan. Percobaan ini terus dilakukan untuk menemukan faktor “misterius” yang mempengaruhi kenaikan produktifitas kerja.  

Percobaan kedua dimulai pada bulan april tahun 1927. Percobaan ini melibatkan kelompok kecil pekerja, yang terdiri dari enam orang gadis. Perubahan dilakukan secara priodik. Terhadap kondisi kerja lainnya juga dilakukan perubahan secara periodic, setelah periode beberapa tahun percobaan dilanjutkan dengan perubahan tersebut, ternyataproduktivitas tetap naik. Para peneliti mengambil kesimpulan bahwa hubungan social atau manusiawidiantara para pekerja lebih penting dalam menentukan produktivitas dari pada perubahan kondisi kerja.

Kritik dan “usul” perubahan neoklasik pada tiang dasar teori organisasi formal

Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni seperti yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak menentang seluruh teori klasik.

Hakekat kerja menjadikan orang menjadi lebih tergantung pada orang laindan memrlukan koordinasi yang lebih besar, dan akibatnya adanya pembagian kerja adalah spesialisasi yang mengakibatkan orang terpercah belah, merasa cemburu (iri) dengan orang lain, dan sebagainya. Oleh karena itu teori  neoklasik mengemukan perlu adanya :  
               
1.       Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
2.       Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi, agar orang tidak menjadi spesialisasi tapi dapt memperluas kemampuan dan keahlian dalam bidang lain.


Proses-Proses Scalar Dan Fungsional

Proses skala dan fungsional  menimbulkan berbagai masalah dalam pendegelasian wewenang dan tanggung jawab, yang dipergunakan teori klasik mengenai proses pendegelasian adalah bahwa kapasitas (kemampuan) individu sama dengan wewenang pemerintahan dan menugaskan fungsinya, jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa teori klasik menganggap bahwa wewenang cenderung sama dengan kapasitas yang ditujukan oleh fungsi dalam organisasi.

Struktur Organisasi
                                           
Tentang struktur organisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran (frictions) internal di antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda.

Rentang Kendali

Neoklasik  menyatakan bahwa rentang kendali atau rasio atas- bawahan adalah tidak selalu 1 : 8 dan sebagainya, penerpan rasio penentuan fungsi manusia yang pasti ini adalah tidak masuk akal, karena penentuan rentang sangat tergantung pada perbedaan individu dalam kemampuan manajemennya, tipe orangnya, efektifitas komunikasi, fungsi pengawasan formal serta derajat sentralisasi, dimana neoklasik mengusulkan pengawasan bebas demokrastis, sedang klasik memilih pengawasan ketat.

Rentang yang pendek mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang luas memerlukan pendegelasian yang baik dengan mengurangi pengawasan, karena perbedaan individu dan organisasi, kadang ada satu yang lebih baik dengan mengurangi pengawasn. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang- kadang yang satu lebih baik dari pada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.

Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal

Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal terdiri dari orang-orang yang bergabung menjadi suatu kelompok dalam kerjanya, tetapi penggabungan ini tidak sitentukan dalam blue print” organisasi formal. Organisasi informal berarti kelompok-kelompok alamiah yang terbebntuk sebagai hasil interaksi di antara para karyawan dalm situasi kerja mereka.

Faktor-faktor yang dapat menentukan munculnya organisasiinformal, antara lain :

1.       Lokasi : untuk membentuk suatu kelompok ,orang harus memiliki kontak tatap muka ( face- to- face) yang ajeg.
2.       Jenis pekerjaan : ini merupakan faktor kunci yang menentukan munculnya dan komposisi organisasi informal
3.       Minat ( interests) : walaupun orang-orang mungkin ada pada lokasi yang sama,melaksanakan kerja yang sejenis, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, disampingsatu yg besar.
4.       Masalah –masalah khusus : dalam hal ini, orang-orang yang tidak mempunyai minat,pekerjaan  dan lokasi yang sama bergabung bersama untuk kepentingan khusus.ini lebih bersifat alamiah , tetapi tidak permanen (tetap)

Bila organisasi informal terbentuk dengan karakteristik-karakteristik khusus,manajemen seharusnya menyadari bahwa organisasi informal ”ada dan hidup”, tidak satupun yang dapat menghancurkannya.Oleh sebab itu eksekutif harus berkerja sama dengan organisasi informal tapi tidak berarti tidak mengabaikan kebweradaan nya,mendengarkan pendapat kelompok yng disuarakan oleh pemimpinmereka mengakibatkan partisipasi kelompok dalam pengambilan keputusan,dan mengendalikan komunikasi informal dengan menyebarkan informasi yang lebih cepat dan tepat.

Selama ppendekatan menghadapi organisasi informal di pusatnya pada manajemen, cukup beralasan untuk memperkirakan bahwa standard an norma-norma kelompok informal dapat menyebabkan tidak jalan nya kebijakaan organisasi formal. Usaha yang lebih baik bagi manajer adalah mengembangkan suatu hubungan kerja dengan organisasi informal yang dapat menghasilkan keselarasan pandangan organisasi formal dan informal.

KASUS : TERLALU BAIK TERHADAP KARYAWAN

Jono Basuki seorang sarjana ekonomi jurusan manajemen dari fakultas ekonomi UGM kemudiaan setelah lulus kulia jono kemudian bergabung dengan perusahaan milik keluarganya,yang memiliki 25 orang karyawan berketrampilan menengah (semi-skilled).Minggu pertama pada jabatannya dia dipilih oleh ayahnya yang mengataka,”Jon ,saya telah berkesempatan untuk cara kerjamu dengan para karyawan selama dua hari yang lalu dan, meskipun saya tidak senang saya merasa harus mengatakan suatu hal.Kamu terlalu”baik’ terhadapat karyawan.saya tahu bahwa dosen mu di universitas konsep hubungan manusiawi tetapi tidk bsa berjalan di sini.Saya teringat waktu pertama kali Hawthorme studies diperkenalakan dan semua orang d universitas menjadi tertarik, tetapi , percaya saya, ada hal yang lebih untuk pengelolahan karyawan hanya ‘baik’ terhadap mereka”.

KASUS : PERTEMUAN “PINTU – TERBUKA”

Thomas Sutanto, prisiden direktur perusahaan HBV, mencadangkan setiap Kamis siang sebagai waktu “pintu – terbuka “ (OPEN _door). Bapak sUSanto menjadwalkan tidak ada janji dengan pihak luar untuk waktu itu dan bersedia menerima siapa saja di antara 1.500 karyawan akan membicarakan apa saja yang diinginkan mereka .Para karyawan akan daperlakukan dengan basis pertama kali dating, pertama kali dilayani.Dia mencoba untuk membatasi setiap pertemuan tidak lebih dari loma belas menit,tetapi kadang-kadang dia berbicara dengan seorang karyawan lebih dari satu jam. Sering percakapan tidak atau kurang mempunyai hubungan dengan bisnis perusahaan.Bapak Sutanto tidak membeda-bedakan para bawahannya, walaupun mereka berbeda posisinya dalam perusahaan.

Dua hari yang lalu,Bapak SUsanto menerima sebuah memo dari empat wakilnya yang meminta  agar dia tidak meneruskan pertemuan “pintu –terbuka” dengan alasan-alasan sebagai berikut :
1.       Hal tuemerukn trlalu bayak watu prside dirktur yag sangatberharga.
2.       Banyak kryawanmenyalahgunkan waktu denga membicarakan masalah-masalah pibai yang tiak mempunyaihubunga dengan pekerjaan mereka.
3.       Praktek tersebut cenerung mengrangi wewenang wakil pesiden dektur.
4.       Banyak karyawan tampak serig embuat-buat masalah yang akan mereka aukan
5.       Para karyawan tampak sering membuat keluhan-keluhan yang tidak benar tentang parapeyelia(supevisrs)mereka.

Bapak SUtato merasa bahwa pertemuaan “pintu – terbuka ‘ sangat bernilai atau berguna bagi perusaaan ,tetapi dia uga kawaier dengan para wakil preiden direktur dan banyak mnajer lainnya dalam perusahaan ang menentangkebijaksanaan itu.Dia ragu-ragu apa tanggapan yag harus dia berikan untuk menjawab memo pa wakil presiden direkur.
                
                                        Teori Organisasi Modern

                Aliran besar ketiga teori organisasi dan manajemen adalah teori modern, yang kadang-kadang disebut juga analisa system pada organisasi. Teori modern melihat semua unsure organisasi bukanlah suatu system tetutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tapi, organisasi adalah suatu yang harus terbuka, interakssi dinamis antara proses-proses atau bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan organisasi maupun dengan organisasi lain, dan dengan lingkungan merupakan pembahasan teori modern.

Bab sebelumnya membahas teori dan cara penyusunan organisasi tradisional, seperti yang terlihat dalam kenyataan pendekatan klasik ini masih banyak dijumpai dalam bebagi tipe organisasi. Bagaimanapun juga, semua bidang masyarakat modern sedang mengalami suatu proses perubahan yang dramatic, terutama yang menyangkut organisasi formal, tidak semua tradisional terus relevan dengan organisasi modern.

Kita akan menguraikan konsep dasar teori organisasi modern, sedangkan bentuk dan model struktur organisasi modern akan dibicarakan disini. Teori organisasi dan manajemen modrn dikembangkan sejak tahun 1950, teori modern banyak hal yang mendasar berbeda sengan teori klasik. Pertama, teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, kemudian yang kedua, ilmu klasik telah mebicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal. Teori organisasi modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variable yang dipertimbangkan.

Teori Sistem Umum

Sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan, kaidah umum organisasi yang berlaku universal, tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional  universal dengan menggunakan elemen dan proses umum seluruh sistem sebagai titk awal.

                Ada beberapa tingakatan sistem yang harus diientegrasikan, klasifikasi tingkat-tingakan  sistem sebagai berikut :

1.       Struktur static, yang merupakan tingkat rangka dasar, anatomi suatu sistem.
2.       Sistem dinamik sederhana, tingakat mesin jam, dengan gerak tertentu.
3.       Sistem sibernetik, tingkat thermostat, sistem yang bekerja untuk menjaga keseimbangan melalui proses penegendalaian diri. Dan sistem lainnya.
Konsep teori ini menjadi dasar utama analisa organisasi.

Teori Organisasi Klasik

Konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai pada tahun 1800-an, dan konsep ini sekarang disebut juga teori klasik ( klasical theory ). Adapun dampak dari teori klasik pada organisasi telah dan masih dirasakan sangat besar. Organisasi yang didasarkan birokrasi dan banyak bagian lain dari teori klasik telah ada ribuan tahun yang lalu, ini sebagian contoh seperti yang dikenal dalam kerajaan mesir, china, dan kekaisaran romawi.

Teori klasik memberikan petunjuk mekanistik, structural yang kaku, bukan kreatifitas. 
                Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu :
1.       Birokrasi
2.       Teori administrasi
3.       Manajemen ilmiah

Ketiganya juga mempunyai efek yang sama dalam praktek, dan semua dikemvbangkan sekitar tahun 1900-1950oleh sekkelompok penulis.
1.       Birokrasi dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya The Pritestant Ethic and Spirit Of Capitalism, dikembangkan dari ilmua sosiologi. Sedangkan teori administrasib manajemen ilmiah dikembangkan langsung dari pangalaman praktek manajemen.
2.       Teori adaministrasi yang dikembangkan atas dasar sumbangan “Hendry Fayol” memusatkan diri pada aspek makro dri organisasi .
3.       Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan kegiatan kekuasaan , tujuam, peranan, kegiatan, komunikasi, dan factor yang lain terjadi bila orang bekerja sama.

Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal
Teori organisasi klasik hampir sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Hal ini yang memplopori berkembangnya teori organisasi klasik.
3 unsur pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam lateratur manajemen adalah :
               
1.       Sitem kegiatan yang terkoordinasi.
2.       Kelompok orang.
3.       Keja sama untuk mencapai tujuan.

Dasar-dasar organisasi menurut teori klasik. Adanya auatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat  kondisi :                                                    
1.       Kekuasaan
2.       Saling melayani
3.       Doktrin
4.       Disiplin
Dasar-dasar ini dapat diterapkan untuk merancang struktur dan bentuk organisasi.

Tiang Dasar Teori Organisasi Formal

Tampa ragu-ragu para ahli teori organisasi klasik menyebut pembagian kerja sebagai tiang dasar yang paling penting di antara empat tiang dasar organisasi klasik. Pembagian kerja, seperti telah disebut di bagian sebelumnya , alasan utama untuk koordinasi. Adalah bahwa adanya oengembangan pekerjaan teknis organisasi akan dicapai perbaikan hasil kerja.

                                                              Teori Organisasi Neoklasik

Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik, dansecra sederhana dikenal sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi (the human ralations movement). Seperti tekandung namanya teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Anggapan dasr teori neoklasik adlah menekankan aspek psikologis dan social karyawan sebagai indivdu maupun sebagian kelompok kerjanya. Atas dasar anggapan ini teori neoklasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.

                              Perkembangan Teori Neoklasik

Teori neoklasik sebenarnya bukan merupalam teori baru yang muncul seperti teori klasik. Teori neoklasik muncul dan mengusulkan perubahan pada teori klasik.perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di hawthorne, serta tulisan hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga didalam buku-buku tentang hubungan manusia.

Pemula perkembangan teori manusiawi (teori neoklasik) ditandai dengan percobaan-percobaan hawthorne yang dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932. Percobaan dimulai dari tahun 1942 di pabrik Hawthorne milik perusahaan western electric  dicicero, illionis, dekat Chicago, dan disponsori oleh national research dilakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan (cahaya) dalam pekerjaan terhadap produktivitas bekerja atau efisiensi para karyawan. Percobaan ini terus dilakukan untuk menemukan faktor “misterius” yang mempengaruhi kenaikan produktifitas kerja.  

Percobaan kedua dimulai pada bulan april tahun 1927. Percobaan ini melibatkan kelompok kecil pekerja, yang terdiri dari enam orang gadis. Perubahan dilakukan secara priodik. Terhadap kondisi kerja lainnya juga dilakukan perubahan secara periodic, setelah periode beberapa tahun percobaan dilanjutkan dengan perubahan tersebut, ternyataproduktivitas tetap naik. Para peneliti mengambil kesimpulan bahwa hubungan social atau manusiawidiantara para pekerja lebih penting dalam menentukan produktivitas dari pada perubahan kondisi kerja.

Kritik dan “usul” perubahan neoklasik pada tiang dasar teori organisasi formal

Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni seperti yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak menentang seluruh teori klasik.

Hakekat kerja menjadikan orang menjadi lebih tergantung pada orang laindan memrlukan koordinasi yang lebih besar, dan akibatnya adanya pembagian kerja adalah spesialisasi yang mengakibatkan orang terpercah belah, merasa cemburu (iri) dengan orang lain, dan sebagainya. Oleh karena itu teori  neoklasik mengemukan perlu adanya :  
               
1.       Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
2.       Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi, agar orang tidak menjadi spesialisasi tapi dapt memperluas kemampuan dan keahlian dalam bidang lain.


Proses-Proses Scalar Dan Fungsional

Proses skala dan fungsional  menimbulkan berbagai masalah dalam pendegelasian wewenang dan tanggung jawab, yang dipergunakan teori klasik mengenai proses pendegelasian adalah bahwa kapasitas (kemampuan) individu sama dengan wewenang pemerintahan dan menugaskan fungsinya, jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa teori klasik menganggap bahwa wewenang cenderung sama dengan kapasitas yang ditujukan oleh fungsi dalam organisasi.

Struktur Organisasi
                                           
Tentang struktur organisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran (frictions) internal di antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda.

Rentang Kendali

Neoklasik  menyatakan bahwa rentang kendali atau rasio atas- bawahan adalah tidak selalu 1 : 8 dan sebagainya, penerpan rasio penentuan fungsi manusia yang pasti ini adalah tidak masuk akal, karena penentuan rentang sangat tergantung pada perbedaan individu dalam kemampuan manajemennya, tipe orangnya, efektifitas komunikasi, fungsi pengawasan formal serta derajat sentralisasi, dimana neoklasik mengusulkan pengawasan bebas demokrastis, sedang klasik memilih pengawasan ketat.

Rentang yang pendek mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang luas memerlukan pendegelasian yang baik dengan mengurangi pengawasan, karena perbedaan individu dan organisasi, kadang ada satu yang lebih baik dengan mengurangi pengawasn. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang- kadang yang satu lebih baik dari pada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.

Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal

Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal terdiri dari orang-orang yang bergabung menjadi suatu kelompok dalam kerjanya, tetapi penggabungan ini tidak sitentukan dalam blue print” organisasi formal. Organisasi informal berarti kelompok-kelompok alamiah yang terbebntuk sebagai hasil interaksi di antara para karyawan dalm situasi kerja mereka.

Faktor-faktor yang dapat menentukan munculnya organisasiinformal, antara lain :

1.       Lokasi : untuk membentuk suatu kelompok ,orang harus memiliki kontak tatap muka ( face- to- face) yang ajeg.
2.       Jenis pekerjaan : ini merupakan faktor kunci yang menentukan munculnya dan komposisi organisasi informal
3.       Minat ( interests) : walaupun orang-orang mungkin ada pada lokasi yang sama,melaksanakan kerja yang sejenis, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, disampingsatu yg besar.
4.       Masalah –masalah khusus : dalam hal ini, orang-orang yang tidak mempunyai minat,pekerjaan  dan lokasi yang sama bergabung bersama untuk kepentingan khusus.ini lebih bersifat alamiah , tetapi tidak permanen (tetap)

Bila organisasi informal terbentuk dengan karakteristik-karakteristik khusus,manajemen seharusnya menyadari bahwa organisasi informal ”ada dan hidup”, tidak satupun yang dapat menghancurkannya.Oleh sebab itu eksekutif harus berkerja sama dengan organisasi informal tapi tidak berarti tidak mengabaikan kebweradaan nya,mendengarkan pendapat kelompok yng disuarakan oleh pemimpinmereka mengakibatkan partisipasi kelompok dalam pengambilan keputusan,dan mengendalikan komunikasi informal dengan menyebarkan informasi yang lebih cepat dan tepat.

Selama ppendekatan menghadapi organisasi informal di pusatnya pada manajemen, cukup beralasan untuk memperkirakan bahwa standard an norma-norma kelompok informal dapat menyebabkan tidak jalan nya kebijakaan organisasi formal. Usaha yang lebih baik bagi manajer adalah mengembangkan suatu hubungan kerja dengan organisasi informal yang dapat menghasilkan keselarasan pandangan organisasi formal dan informal.

KASUS : TERLALU BAIK TERHADAP KARYAWAN

Jono Basuki seorang sarjana ekonomi jurusan manajemen dari fakultas ekonomi UGM kemudiaan setelah lulus kulia jono kemudian bergabung dengan perusahaan milik keluarganya,yang memiliki 25 orang karyawan berketrampilan menengah (semi-skilled).Minggu pertama pada jabatannya dia dipilih oleh ayahnya yang mengataka,”Jon ,saya telah berkesempatan untuk cara kerjamu dengan para karyawan selama dua hari yang lalu dan, meskipun saya tidak senang saya merasa harus mengatakan suatu hal.Kamu terlalu”baik’ terhadapat karyawan.saya tahu bahwa dosen mu di universitas konsep hubungan manusiawi tetapi tidk bsa berjalan di sini.Saya teringat waktu pertama kali Hawthorme studies diperkenalakan dan semua orang d universitas menjadi tertarik, tetapi , percaya saya, ada hal yang lebih untuk pengelolahan karyawan hanya ‘baik’ terhadap mereka”.

KASUS : PERTEMUAN “PINTU – TERBUKA”

Thomas Sutanto, prisiden direktur perusahaan HBV, mencadangkan setiap Kamis siang sebagai waktu “pintu – terbuka “ (OPEN _door). Bapak sUSanto menjadwalkan tidak ada janji dengan pihak luar untuk waktu itu dan bersedia menerima siapa saja di antara 1.500 karyawan akan membicarakan apa saja yang diinginkan mereka .Para karyawan akan daperlakukan dengan basis pertama kali dating, pertama kali dilayani.Dia mencoba untuk membatasi setiap pertemuan tidak lebih dari loma belas menit,tetapi kadang-kadang dia berbicara dengan seorang karyawan lebih dari satu jam. Sering percakapan tidak atau kurang mempunyai hubungan dengan bisnis perusahaan.Bapak Sutanto tidak membeda-bedakan para bawahannya, walaupun mereka berbeda posisinya dalam perusahaan.

Dua hari yang lalu,Bapak SUsanto menerima sebuah memo dari empat wakilnya yang meminta  agar dia tidak meneruskan pertemuan “pintu –terbuka” dengan alasan-alasan sebagai berikut :
1.       Hal tuemerukn trlalu bayak watu prside dirktur yag sangatberharga.
2.       Banyak kryawanmenyalahgunkan waktu denga membicarakan masalah-masalah pibai yang tiak mempunyaihubunga dengan pekerjaan mereka.
3.       Praktek tersebut cenerung mengrangi wewenang wakil pesiden dektur.
4.       Banyak karyawan tampak serig embuat-buat masalah yang akan mereka aukan
5.       Para karyawan tampak sering membuat keluhan-keluhan yang tidak benar tentang parapeyelia(supevisrs)mereka.

Bapak SUtato merasa bahwa pertemuaan “pintu – terbuka ‘ sangat bernilai atau berguna bagi perusaaan ,tetapi dia uga kawaier dengan para wakil preiden direktur dan banyak mnajer lainnya dalam perusahaan ang menentangkebijaksanaan itu.Dia ragu-ragu apa tanggapan yag harus dia berikan untuk menjawab memo pa wakil presiden direkur.
                
                                        Teori Organisasi Modern

                Aliran besar ketiga teori organisasi dan manajemen adalah teori modern, yang kadang-kadang disebut juga analisa system pada organisasi. Teori modern melihat semua unsure organisasi bukanlah suatu system tetutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tapi, organisasi adalah suatu yang harus terbuka, interakssi dinamis antara proses-proses atau bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan organisasi maupun dengan organisasi lain, dan dengan lingkungan merupakan pembahasan teori modern.

Bab sebelumnya membahas teori dan cara penyusunan organisasi tradisional, seperti yang terlihat dalam kenyataan pendekatan klasik ini masih banyak dijumpai dalam bebagi tipe organisasi. Bagaimanapun juga, semua bidang masyarakat modern sedang mengalami suatu proses perubahan yang dramatic, terutama yang menyangkut organisasi formal, tidak semua tradisional terus relevan dengan organisasi modern.

Kita akan menguraikan konsep dasar teori organisasi modern, sedangkan bentuk dan model struktur organisasi modern akan dibicarakan disini. Teori organisasi dan manajemen modrn dikembangkan sejak tahun 1950, teori modern banyak hal yang mendasar berbeda sengan teori klasik. Pertama, teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, kemudian yang kedua, ilmu klasik telah mebicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal. Teori organisasi modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variable yang dipertimbangkan.

Teori Sistem Umum

Sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan, kaidah umum organisasi yang berlaku universal, tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional  universal dengan menggunakan elemen dan proses umum seluruh sistem sebagai titk awal.

                Ada beberapa tingakatan sistem yang harus diientegrasikan, klasifikasi tingkat-tingakan  sistem sebagai berikut :

1.       Struktur static, yang merupakan tingkat rangka dasar, anatomi suatu sistem.
2.       Sistem dinamik sederhana, tingakat mesin jam, dengan gerak tertentu.
3.       Sistem sibernetik, tingkat thermostat, sistem yang bekerja untuk menjaga keseimbangan melalui proses penegendalaian diri. Dan sistem lainnya.
Konsep teori ini menjadi dasar utama analisa organisasi.